Bagikan:

Anggaran Mobil Dinas Menteri Lebih Baik Digunakan untuk Rakyat

Tim Transisi Presiden tepilih Jokowi-JK menyarankan agar anggaran pengadaan mobil dinas menteri dialihkan untuk program kerja kabinet Joko Widodo

NASIONAL

Kamis, 11 Sep 2014 07:28 WIB

Author

nurika Manan

Anggaran Mobil Dinas Menteri Lebih Baik Digunakan untuk Rakyat

jokowi, presiden

KBR, Jakarta - Tim Transisi Presiden tepilih Jokowi-JK menyarankan agar anggaran pengadaan mobil dinas menteri dialihkan untuk program kerja kabinet Joko Widodo – Jusuf Kalla. 


Deputi Tim Transisi, Hasto Kristiyanto mengatakan, presiden terpilih Jokowi menilai, dalam kondisi ekonomi seperti saat ini, lebih baik anggaran itu digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan dan menjalankan kebijakan yang berpihak pada rakyat. 


Hasto menamabahkan, hal tersebut akan dibahas lebih rinci setelah penetapan resmi Jokowi menjadi presiden pada 20 Oktober mendatang.


“Itu sangat jelas ketika Pak Jokowi ditanya kebijakan pengadaan mobil baru tersebut. Pak Jokowi memberi jawaban yang sangat tegas, bahwa dalam situasi yang seperti sekarang ini, memang mobil itu belum diperlukan,” kata Hasto. 


“Apa yang akan direncanakan nanti, ya tentu saja setelah Pak Jokowi menjadi presiden pada 20 Oktober sesuai dengan upaya membangun kondisi fiskal kita yang lebih sehat, terkait dengan bagaimana melakukan kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak ke rakyat,” tambahnya. 


Kementerian Sekretariat Negara membatalkan proses lelang pengadaan kendaraan dinas menteri, atau pejabat setingkat menteri. 


Presiden terpilih Joko Widodo menolak untuk mengizinkan para menterinya menggunakan mobil Mecedes Benz tersebut. Sebab menurutnya, pembelian tersebut merupakan pemborosan. Mobil menteri yang lama, kata Jokowi, masih bisa dipakai untuk menteri-menteri di kabinetnya.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending