Wapres: Kita Akan Lewati Turbulensi Ini

KBR68H, Bogor - Wakil Presiden Boediono menyatakan langkah yang dilakukan Bank Indonesia dan pemerintah berkaitan dengan persoalan ekonomi, termasuk merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, sudah tepat. "Saya memiliki confidence yang tinggi (soal ini)," ujarnya di Istana Cipanas, Sabtu (30/8).

Optimisme Boediono ini dilandasi kenyataan fundamental ekonomi Indonesia yang bagus. "Ke depan kita memang akan memasuki masa-masa yang penuh dinamika, baik politik maupun ekonomi. Tapi kita sudah banyak mengalami ujian dan turbulensi semacam ini."ujarnya.

Sebagai upaya untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate dari 6,5 persen menjadi 7 persen. Kebijakan ini diharapkan bisa menarik dana asing untuk kembali masuk ke Indonesia. Kenaikan BI Rate juga diharapkan dapat lebih memperkuat pengendalian ekspektasi inflasi dan memitigasi risiko kemungkinan terjadinya pengaruh pelemahan rupiah terhadap inflasi dan sebaliknya. Sepanjang tahun ini, BI sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 150 basis poin.

Sedangkan pemerintah mengeluarkan empat paket kebijakan untuk mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah. Empat paket tersebut adalah perbaikan neraca transaksi perjalanan dan menjaga nilai tukar rupiah, pemberian insentif, menjaga daya beli masyarakat serta menjaga tingkat inflasi serta percepatan investasi.

Dalam acara khusus berakhir pekan bersama wartawan berbagai media massa di Istana Kepresidenan Cipanas ini, Boediono juga menjelaskan kenapa selama ini tak banyak berita yang muncul dari kantor Wakil Presiden. "Sebenarnya tak ada yang kita sembunyikan. Kita hanya harus tahu posisi masing-masing. Saya juga harus melihat posisi saya sebagai Wapres, termasuk dalam hal kewenangan," kata Boediono.

Acara akhir pekan di Istana Cipanas diisi dengan berolahraga pagi dan lomba berbagai permainan. Acara ini sebetulnya sudah direncanakan sebelum Ramadan tapi tertunda karena kesibukan Wapres dan baru bisa dilaksanakan hari ini. Acara khusus bersama wartawan ini sudah berjalan selama tiga tahun terakhir.

Editor: Doddy Rosadi