KBR68H, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengklaim faktor utama tingginya angka kematian ibu melahirkan disebabkan usia muda dan minimnya tenaga medis.
Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukfti mengatakan, ibu usia muda rentan mengalami gangguan ketika melahirkan. Sementara di sisi lain, jumlah dokter spesialisasi kandungan sedikit dan tidak merata di semua wilayah. Dua persoalan itulah menurutnya, yang menyebabkan angka kematian ibu melahirkan masih tinggi.
"Karena umumnya ibu-ibu kita itu usia 15 sampai 19 tahun, jadi masih sangat muda dan belum siap, belum siap hamil atau hamil secara dewasa dalam pengertian hamil itu makan sehat. Karena usianya masih 15 sampai 19 tahun," ucapnya di Program Sarapan Pagi KBR68H, Selasa (17/9).
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia-SDKI 2012 mencatat rata-rata angka kematian ibu (AKI) di Indonesia mengalami kenaikan dari 228 kasus kematian per 100 ribu kelahiran hidup pada 2007, menjadi 349 per 100 ribu pada 2012.
Dengan hasil survei ini, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal menilai target pembangunan milenium 2015 (MDGs) mustahil tercapai. Sementara target pembangunan milenium yakni menurunkan angka kematian ibu 102 per 100 ribu pada 2015. Mayoritas kematian ibu terjadi karena perdarahan saat menjalankan persalinan.
Editor: Doddy Rosadi
Usia Muda dan Minimnya Tenaga Medis, Picu Kematian Ibu Melahirkan
KBR68H, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengklaim faktor utama tingginya angka kematian ibu melahirkan disebabkan usia muda dan minimnya tenaga medis.

NASIONAL
Selasa, 17 Sep 2013 08:10 WIB


kematian, ibu melahirkan, usia muda, BKKBN
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai