KBR68H, Jakarta - Produsen tahu dan tempe meminta pemerintah mencabut izin usaha para importir yang masih menyimpan kedelai di gudang mereka.
Produsen tahu tempe di Bandung, Jawa Barat, Asep mengatakan sanksi itu harus diberikan karena para importir melanggar kebijakan pemerintah yang meminta mereka segera menyalurkan kedelai. Asep mengatakan, para produsen yakin harga kedelai melambung di pasaran karena bahan baku utama yaitu kedelai ditahan atau disimpan para importir untuk mempermainkan harga.
"Pernyataan menteri kan begitu. Kata menteri, kita punya 300 ribu ton-an. Tapi tak bisa eksekusi. Itu hanya sekedar informasi. Makanya cabut aja hak impornya. Sebab mereka tidak mau berpartisipasi buat orang banyak. Mereka hanya memikirkan hanya sebatas keuntungan pribadi," ujarnya.
Ribuan produsen tahu tempe di berbagai daerah mogok kerja, karena tingginya harga kedelai. Harga di pasar eceran kedelai mencapai Rp 10 ribu per kilogram, dan menjadi harga tertinggi sepanjang sejarah.
Para produsen tahu tempe kini menunggu hasil pertemuan antara Gabungan Koperasi Tempe Tahu Seluruh Indonesia dengan Kementerian Perdagangan hari ini.
Editor: Antonius Eko