PPATK: Kasus Korupsi di SKK Migas Akan Berkembang

KBR68H, Jakarta - Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan kasus korupsi di SKK Migas bakal berkembang. PPATK menyatakan menemukan sejumlah transaksi mencurigakan lainnya dalam kasus dugaan korupsi SKK Migas.
Ketua PPATK M. Yusuf menyatakan, semua informasi terkait transaksi mencurigakan yang melibatkan bekas Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini itu sudah diserahkan ke KPK.

"Semua yang kira-kira perlu didalami, kita sampaikan. Data yang kita sampaikan bukan mengenai fisik orang bertemu atau tidak, tapi transaksi atau tidak. Yang jelas bahwa saya memberikan beberapa informasi tambahan tadi. Insyaallah ini akan berkembang,"ujar M. Yusuf.

Dalam kasus dugaan korupsi di SKK Migas ini KPK baru menetapkan 3 tersangka. Mereka adalah Kepala SKK Migas Rudi Rubyandini, pelatih golf pribadi Deviardi dan Komisaris Kernel Oil Simon Gunawan Tanjaya. Dalam penanganan kasus ini, KPK juga telah mencekal Sekertaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno, yang saat ini tidak diketahui keberadaanya.

KPK menetapkan Rudi sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian suap dari petinggi PT Kernel Oil Private Limited Simon G Tanjaya senilai 700.000 dollar AS. Uang tersebut diduga diberikan melalui pelatif golfnya, Deviardi alias Ardi. KPK pun menetapkan Simon dan Ardi sebagai tersangka.

KPK juga menyita uang 200.000 dollar AS dari ruangan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno. Uang dalam pecahan mata uang asing juga ditemukan KPK dalam penggeledahan di ruangan Rudi di kantor SKK Migas beberapa waktu lalu. Penyidik menyita 60.000 dollar Singapura, 2.000 dollar AS, dan kepingan emas seberat 180 gram.

Editor: Doddy Rosadi