Bagikan:

Pemerintah Pertimbangkan Keinginan Pengembali Kalpataru

KBR68H, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup berjanji bakal mengakomodir keinginan Wilmar Simanjorang.

NASIONAL

Selasa, 03 Sep 2013 21:54 WIB

Author

Bambang Hari

Pemerintah  Pertimbangkan Keinginan Pengembali Kalpataru

wilmar simanjorang, kalpataru, portalkbr.com

KBR68H, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup berjanji bakal mengakomodir keinginan Wilmar Simanjorang. Wilmar merupakan penerima penghargaan Kalpataru dan Wanalestari yang mengembalikan penghargaannya kepada Pemerintah. Menurut Wilmar, penghargaan itu sudah dikembalikannya kepada salah satu staf di Kementerian Lingkungan Hidup. Saat mengembalikan, staf tersebut juga berjanji menyampaikan aspirasi Wilmar kepada Menteri Lingkungan Hidup, Balthazar Kambuaya. (Baca: Beri Penghargaan Kalpataru, tetapi Pemerintah Tak Merawat Hutan)

"Kami menyampaikan aspirasi kami bahwa dengan pengembalian penghargaan ini kalau kalian menghargai ya lalu nanti akan menyusul lagi kalpataru-kalpataru yang lain apabila tidak ditindaklanjuti kasus ini. (Tanggapan dari KLH bagaimana?) KLH berjanji untuk menyampaikan ke Menterinya. Karena saat ini Menteri dan Presiden SBY sedang berada di luar negeri," kata dia saat dihubungi KBR68H.

Wilmar Simanjorang mengembalikan dua penghargaan yang diterimya kepada Presiden SBY dan Kementerian Kehutanan hari ini. Selain Wilmar, Tiga penerima penghargaan lingkungan lain di Sumatera Utara juga bakal mengembalikan piagam mereka kepada Presiden SBY. Pengembalian ini dilakukan lantaran pemerintah dianggap tak konsisten menjaga hutan dari kerusakan. Padahal, kata dia, pemerintah pusat dan daerah sering menyuarakan untuk menjaga lingkungan kepada masayarakat. Misalnya, kerusakan lingkungan yang terjadi di Danau Toba.(Baca:Jika SBY Menolak, Kalpataru Akan Diletakkan di Depan Istana)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending