KBR68H, Jakarta – Pelaksanaan kontes kecantikan Miss World 2013 yang digelar di Bali merupakan salah satu upaya Indonesia untuk menjaga hubungan baik antarnegara. Penolakan terhadap kontes tersebut yang dilakukan sejumlah ormas seperti FPI dinilai terlalu berlebihan. Karena, pihak panitia sudah mengakomodir sejumlah permintaan antara lain dengan menghapus kontes bikini pada Miss World 2013.
Tokoh intelektual muda Nadhlatul Ulama, Zuhairi Misrawi mengatakan, Islam juga tidak pernah melarang perempuan untuk mengikuti kontes kecantikan.
“Yang dilarang itu kan apabila kontes itu memperlihatkan aurat. Kalau tidak, kenapa harus ditolak. Penilaian yang dilakukan juri untuk memilih pemenang Miss World kan bukan hanya faktor kecantikan saja tetapi juga perilaku dan kecerdasan. Kecantikan hanya merupakan salah satu kriteria saja. Selama kontestan Miss World menutup auratnya, saya sebagai sala satu tokoh mud di NU mendukung perhelatan kontes tersebut di Bali,” kata Zuhairi ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Rabu (18/9).
Zuhairi menduga, penolakan yang dilakukan FPI terhadap kontes Miss World karena mereka tidak ingin umat Islam di Indonesia menyaksikan acara tersebut. Mereka, kata Zuhairi, sepertinya tidak mempermasalahkan kontes itu.
Ajang Miss World merupakan salah satu event yang bisa mengangkat martabat bangsa Indonesia. Selain itu, kata dia, Miss World yang digelar di Bali juga akan membantu promosi pariwisata Pulau Dewata itu.
“Kalau ada yang bilang Miss World itu lebih banyak mudaratnya, saya kurang setuju. Karena, ajang ini merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan baik Indonesia dengan negara lain. Bahkan, kontestan Miss World juga sudah dipastikan menggunakan pakaian tradisional Indonesia dalam ajang tersebut. Ini kan suatu hal yang membanggakan dan bisa mengangkat martabat bangsa Indonesia,” ujar Zuhairi.
Sejumlah anggota ormas FPI dikabarkan akan berangkat ke Bali untuk menolak kontes Miss World 2013. Mereka menilai kontes tersebut sebagai ajang yang merusak moral bangsa Indonesia. Panitia sebenarnya berencana menggelar babak final Miss World 2013. Namun, dengan alasan keamanan, polisi meminta panitia untuk tetap menggelar kontes kecantikan itu di Denpasar, Bali.
Miss World, FPI dan Hubungan Baik Antarbangsa
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Rabu, 18 Sep 2013 10:40 WIB


miss world, FPI, bikini, promosi wisata
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai