KBR68H, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengklaim defisit neraca migas bulan Juli terjadi akibat dilakukannya peningkatan stok BBM. Peningkatan stok saat itu dilakukan untuk berjaga-jaga dari praktek penimbunan. Kata dia, saat ini impor sudah dapat ditekan, terlebih lagi konsumsi masyarakat akan BBM sudah menurun pasca-kenaikan harga.
“Saudara masih ingat pada waktu kita menaikkan BBM, maka pemerintah menaikkan stok BBM, dari 17-18 hari, menjadi 19-20 hari. Memasukkan itu tentu saja meningkatkan impor. Sehingga tercermin impor migas membengkak, “ ujar Hatta di Jakarta, Selasa (3/9).
Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin menyatakan, lonjakan impor menyebabkan defisit neraca perdagangan bulan Juli 2013 mencapai US$ 2,31 miliar, atau yang terburuk dalam sejarah. Penyebab defisit adalah impor minyak dan gas bumi (migas) yang masih mengalir deras. Pada bulan Juli, impor migas mencapai 4,1 miliar dolar AS. Sedangkan Januari - Juli impor migas sebesar 24,2 miliar dolar AS.
Neraca perdagangan dari sektor non migas surplus 1,9 miliar dolar AS sepanjang Januari-Juli. Namun angka tersebut tidak dapat menahan defisit dari sektor migas.
Editor: Doddy Rosadi
Menteri Hatta: Impor BBM Sudah Bisa Dikurangi
KBR68H, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengklaim defisit neraca migas bulan Juli terjadi akibat dilakukannya peningkatan stok BBM.

NASIONAL
Selasa, 03 Sep 2013 13:49 WIB


impor bbm, defisit neraca migas, BPS, hatta radjasa
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai