KBR68H, Kuta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengusulkan agar mobil murah yang rencananya di produksi dan dipasarkan di Indonesia menggunakan bahan bakar gas atau BBG.
Usulan itu dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan energi terbarukan serta mengurangi emisi gas buang yang berdampak pada pemanasan global.
Jero Wacik berharap produsen mobil murah agar memproduksi mobil murah dengan bahan bakar gas. Selain itu, operasional mobil murah juga harus diperuntukkan khusus untuk daerah pedesaan.
“Bahwa mobil murah itu jangan untuk di Jakarta, untuk di desa-desalah itu. Makanya dibuat ramah lingkungan dan saya usulkan pakai gas, pakai elpiji” jelas Jero Wacik.
Pada Juni lalu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah tentang pemberian insentif bagi program mobil murah dan ramah lingkungan. Aturan itu kemudian disusul peluncuran mobil murah oleh sejumlah pabrikan mobil yang didukung Menteri Perindustrian.
Namun, peluncuran mobil murah mendapat reaksi keras dari masyarakat. Meski berstatus mobil ramah lingkungan, seluruh mobil murah itu masih menggunakan bahan bakar minyak atau BBM. Penolakan termasuk disampaikan Gubernur Jakarta Joko Widodo.
Editor: Antonius Eko