Bagikan:

Menko Perekonomian: Tunda Investasi Peternakan Sapi di Australia

KBR68H, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunda rencana investasi peternakan sapi senilai triliunan rupiah di Australia.

NASIONAL

Jumat, 13 Sep 2013 13:56 WIB

Menko Perekonomian: Tunda Investasi Peternakan Sapi di Australia

investasi, peternakan sapi, australia, tunda

KBR68H, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunda rencana investasi peternakan sapi senilai triliunan rupiah di Australia. Hatta Radjasa mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum stabil. Investasi berskala besar tersebut dikhawatirkan bisa memperburuk perekonomian dalam negeri. Hatta mengimbau Kementerian BUMN agar investasi dilakukan setelah keadaan ekonomi di Indonesia stabil.

"Tapi tidak perlu mengurungkan niat investasi ke luar karena itu juga penting, meisalnya sektor migas, sekktor pangan, sapi itu boleh. Tapi kalau sekarang harus kita atur, kita memerluka stabilasasi dalam negeri kita, memerlukan konsolidasi nanti diatur dengan baik, dan itu dalam rakor sudah saya arahkab," kata Hatta di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan baru-baru ini menyatakan pemerintah berencana berinvestasi sapi dengan sejumlah perusahaan peternakan di Australia. BUMN akan menggelontorkan dana untuk proyek itu sebesar Rp1 hingga 2 triliun rupiah.

Saat ini dua BUMN yaitu Pupuk Indo Holding Company dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sedang melakukan konsolidasi dan lobi ke Australia. Indonesia mengalami krisis daging sapi selama beberapa tahun terakhir. Kebutuhan daging sapi Indonesia mencapai 400 ribu ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 15 persen dipenuhi dari impor.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending