Lagi, Polisi Ditembak Orang Tak Dikenal

KBR68H, Jakarta - Penembakan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Anggota Polisi Sabhara Mabes Polri, Ruslan Kusuma ditembak orang tidak dikenal pada pukul 18.30 WIB tadi (13/9) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Juru Bicara Kepolisian Indonesia Ronny F Sompie mengatakan, anggota polisi tersebut ditembak saat mengendarai sepeda motor di dekat perumahan Bhakti ABRI. Kata dia, pelaku penembakan pun langsung membawa kabur motor yang dikendarai Ruslan. Kata Dia,, anggota Sabhara tersebut tidak berpakaian dinas saat penembakan.

"Setelah meninggalkan tempat pencucian sepeda motor diikuti oleh empat orang bersepeda motor, kemudian ditembak kakinya dan dirampas sepeda motornya. Sekarang anggota kami dirawat di rumah sakit sekitar Cimanggis, Depok," ujar Ronny F Sompie di Mabes Polri.

Juru Bicara Kepolisian Indonesia Ronny F Sompie menambahkan, motif penembakan ini merupakan pencurian dengan kekerasan. Motif berbeda dengan sejumlah kasus yang terjadi di Tangerang Selatan dan Kuningan Jakarta.

Sementara itu, maraknya kasus penembakan pada polisi mendorong Kepolisian Indonesia untuk melengkapi anggotanya yang sedang bertugas dengan rompi anti peluru. Ini menyusul terjadinya penembakan anggota polisi bernama Sukardi, di Kuningan, Jakarta.

Juru Bicara Kepolisian Indonesia Agus Rianto mengatakan, penggunaan rompi anti peluru tersebut difokuskan kepada anggotanya yang bertugas pada malam hari. Namun, kata dia jumlah rompi anti peluru tidak mencukupi untuk digunakan semua anggotanya.

"Itu salah satu yang sudah direncanakan untuk teman-teman yang melaksanakan tugas di malam hari, tapi kan jumlahnya terbatas," ujar Agus di Mabes Polri.

Selasa lalu, seorang anggota polisi, Sukardi ditembak orang tidak dikenal di depan Gedung KPK, Jakarta. Penembakan ini terjadi ketika Sukardi tengah mengawal truk.

Dari pantauan kamera di Gedung KPK, pelaku diduga berjumlah empat orang. Ini merupakan kali keempat penembakan terhadap anggota polisi di jalanan pada 2013. Hingga saat ini pelaku penembakan belum terkuak.

Editor: Anto Sidharta