KBR68H, Jakarta – Nama Husni Kamil Manik mungkin sudah tidak asing lagi bagi jurnalis, terutama yang mengikuti isu pemilihan umum. Dia adalah Ketua KPU Pusat periode 2012-17. Sebelum dipilih sebagai Ketua KPU Pusat, Husni adalah Ketua KPU Sumatera Barat.
Namun, nama Husni Kamil Manik mungkin tidak terlalu familiar di telinga publik. Sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilu legislatif dan pemilu Presiden, Husni memang jarang muncul di publik.
Ternyata, Husni punya alasan sendiri kenapa dia jarang muncul dalam pemberitaan di media cetak dan juga elektronik.
“Kami di KPU Pusat ini sudah saling membagi tugas, jadi tidak semua harus ditangani ketua. Selain itu, pola kepemimpinan di KPU adalah kolegial. Saya punya prinsip, yang penting saya bisa menjalankan tugas dengan baik tanpa orang harus tahu bahwa itu adalah pekerjaan saya. Ibaratnya, saya adalah pembuat makanan maka orang harus suka dengan makanan yang saya buat dan mereka kenyang. Mereka tidak perlu tahu siapa yang membuat makanan itu,”kata Husni saat berbincang dengan KBR68H di ruang kerjanya di KPU Pusat, Senin (2/9).
Dia memberi contoh, Ketua KPU di Amerika Pusat juga tidak terlalu dikenal publik. Karena itu, dia tidak terlalu mempermasalahkan apabila masih banyak orang yang tidak mengenalnya sebagai Ketua KPU Pusat.
Husni menambahkan, apabila pemilu bisa berjalan dengan sukses maka masyarakat pasti tahu bahwa yang menjalankan semua itu adalah KPU.
Sekitar 7 bulan sebelum pemilu legislatif digelar, Husni mengakui tugas komisioner KPU Pusat semakin berat. Salah satunya adalah menetapkan Daftar Pemilih Tetap. KPU periode 2012-17 tidak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti yang dilakukan KPU sebelumnya. Ketika itu, pemilu 2009 karut marut karena masalah DPT.
Husni juga menceritakan awal perjalananya terlibat menjadi anggota KPU. Sebagai seorang mahasiswa jurusan sosial ekonomi Fakultas Pertanian di Universitas Andalas, Husni sama sekali tidak pernah terpikir akan menjadi penyelenggara pemilu.
“Ketika itu, pada 2003, saya ditantang oleh Rektor Unan untuk ikut seleksi anggota KPU Sumbar. Saya bilang sama dia, itu bukan bidang saya. Rektor saya itu justru bilang, disitu tantangannya,”kata Husni.
Sebagai Presiden Ikatan Mahasiswa di Unand, Husni memang dikenal vokal dan kerap berdebat termasuk dengan sang Rektor.
“Mungkin karena sering berdebat dan melontarkan kritik maka saya diminta oleh rektor untuk mencalonkan diri sebagai anggota KPU Sumbar,”ujarnya.
Setelah melalui dua kali periode di KPU Sumbar, Husni kemudian mendaftarkan diri untuk menjadi anggota KPU Pusat. Dalam proses uji kepatutan dan kelayakan di DPR, Husni berhasil lolos bersama enam anggota lainnya.
Dia juga dipilih sebagai Ketua KPU Pusat periode 2012-17. Husni sadar tugas untuk menyelenggarakan pemilu legislatif dan eksekutif bukan tugas mudah.
“Kami semua di KPU Pusat optimistis pemilu 2014 bisa berjalan sukses dan partisipasi pemilih bisa mencapai 75 persen”pungkasnya.
Ketua KPU Pusat Tidak Harus Jadi Orang Terkenal
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Selasa, 03 Sep 2013 16:33 WIB


ketua kpu, husni kamil, jadi orang terkenal
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai