Bagikan:

Ketua DPR Setuju Hakim Agung Tak Diseleksi DPR

KBR68H, Jakarta - Ketua DPR RI Marzuki Alie setuju dengan usulan agar penentuan lolosnya seseorang menjadi Hakim Agung tidak melalui seleksi parlemen.

NASIONAL

Sabtu, 21 Sep 2013 15:23 WIB

Author

Ade Irmansyah

Ketua DPR Setuju Hakim Agung Tak Diseleksi DPR

Ketua DPR, Hakim Agung, korupsi

KBR68H, Jakarta - Ketua DPR RI Marzuki Alie setuju dengan usulan agar penentuan lolosnya seseorang menjadi Hakim Agung tidak melalui seleksi parlemen.

Kata dia, DPR cukup menyetujui atau menolak calon yang sudah diajukan. Sebab kata dia, DPR tidak mungkin bisa memilih seorang calon dengan benar hanya dalam tempo satu hari. Keadaan itu diperparah dengan kualitas anggota DPR yang tidak mumpuni karena sering berganti-ganti komisi akibat pesanan fraksi. Hal ini juga untuk mengurangi kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh anggota dewan.

“Makanya evaluasi itu kita harus melihat kembali korelasi dan urgensinya. Kalau memang itu betul ada urgensinya ada kaitannya dengan kepentingan rakyat yang dikemukakan maka itu tidak harus dibuang tapi mekanisme yang diubah. Bagaimana mekanismenya, yaitu dilakukan oleh tim seleksi yang tentunya kita tahu sangat kredibel sangat independen. Betul-betul mewakili dari pada kepentingan masyarakat disampaikan ke DPR tidak melakukan pemilihan oleh DPR cukup dengan misalnya setuju atau tidak," ujarnya kepada wartawan saat diskusi di Warung Daun, Cikini, Sabtu (21/9).

Sebelumnya, Komisioner Komisi Yudisial, Imam Anshori Saleh mengakui ada praktik percobaan suap dalam seleksi calon hakim agung. Imam mengaku pernah mendapat permintaan dari anggota dewan yang meminta calon tertentu diloloskan dalam seleksi awal calon hakim agung di KY. Anggota dewan tersebut bahkan sempat menjanjikan imbalan sebesar Rp 1,4 miliar jika calon tersebut lolos.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending