KBR68H, Jakarta - Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan Jane Soepardi menyatakan kuesioner kesehatan yang menggambarkan alat vital di Sabang, Aceh merupakan bagian dari program usaha kesehatan sekolah. Dia mengatakan, usaha kesehatan sekolah ini merupakan program kerja sama empat kementerian, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Program ini bertujuan untuk memantau tingkat kesehatan reproduksi siswa SMP. Namun, menurutnya, ada kesalahan teknis dalam prosedur pengisian dan pembagiannya.
"Kemudian siswa dibagi dan mereka mengisi sendiri, kuisioner ini kan panjang khusus yang bagian organ reproduksi ini yang kesehatan remaja ini dia ada tulisan rahasianya, jadi dilipat dan nanti hanya dibuka oleh petugas kesehatan yang mengambilnya. Kebetulan yang terjadi di Sabang ini petugas yang datang tidak bisa bertemu dengan guru UKS yang mengajar, lalu dititipkan ke guru lain, guru lain ini main membagikan ke siswa, siswa tanpa penjelasan bawa pulang ke rumah," ujar Jane Soepardi.
Jane Soepardi menambahkan, pembagian kuisioner kesehatan ini sudah dilakukan sejak 2010 lalu. Sebelumnya, kuesioner kesehatan bergambar alat vital pria dan wanita dengan berbagai jenis dan ukuran, dibagikan kepada siswa-siswi SMP di Sabang, Aceh. Pihak sekolah mengaku kuesioner tersebut berasal dari Dinas kesehatan. Kuesioner ini kontan menuai protes. Sejumlah perempuan terutama yang sudah mempunyai anak mempertanyakan urgensi kuisioner itu yang sudah menyebar di sejumlah media sosial seperti Facebook.