Bagikan:

Jusuf Kalla: Bangsa Ini Harus Dicerdaskan dengan Ujian Nasional

KBR68H, Jakarta - Bekas Wakil Presiden, Jusuf Kalla menyebutkan pelaksanaan ujian nasional harus dipertahankan dan dilanjutkan. Kata dia, ujian nasional merupakan tolak ukur untuk mengevaluasi capaian pendidikan di setiap tingkatan.

NASIONAL

Kamis, 26 Sep 2013 18:03 WIB

Author

Ade Irmansyah

Jusuf Kalla: Bangsa Ini Harus Dicerdaskan dengan Ujian Nasional

Jusuf Kalla, Ujian Nasional, Konvensi

KBR68H, Jakarta - Bekas Wakil Presiden, Jusuf Kalla menyebutkan pelaksanaan ujian nasional harus dipertahankan dan dilanjutkan. Kata dia, ujian nasional merupakan tolak ukur untuk mengevaluasi capaian pendidikan di setiap tingkatan.

Selain itu, hasil UN juga bisa dijadikan evaluasi bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemenuhan fasilitas pendidikan di suatu daerah. Ujian nasional juga diperlukan untuk bahan evaluasi bagi pemerintah dan masyarakat terhadap minat belajar siswa.

Suasana kompetisi yang muncul selama UN diyakini akan menumbuhkan semangat belajar di semua daerah.
 
“Bangsa ini harus dicerdaskan, ada gak cerdas tanpa belajar ? semua harus belajar, nah untuk belajar semua harus ada rewardnya bahwa anda lulus, kalau tidak belajar anda tidak lulus, gak ada dorongannya. Ada pemetaannya dan harus ada evaluasinya dan hanya ujian nasional yang bisa menjawab semua itu”, ujarnya kepada wartawan dalam acara Konvensi Ujian Nasional di Jakarta, hari ini.

Bekas Wakil Presiden, Jusuf Kalla menambahkan, Ujian nasional juga merupakan tolak ukur untuk menilai tingkat keberhasilan siswa dan guru dalam proses belajar-mengajar. Meskipun demikian, dia mengakui masih banyaknya pemasalahan di dalam pelaksanaan ujian nasional. Jusuf Kalla meminta pemerintah agar segera memeperbaiki permasalahan tersebut.

Jusuf Kalla didaulat oleh Kemendikbud untuk menjadi pembicara utama pada acara Konvensi Nasional Ujian Nasional yang diadakan pada hari ini hingga besok. Sementara Koalisi Reformasi Pendidikan melakukan aksi Walk Out atau keluar dari arena konvensi. Itu dilakukan lantaran konvensi dianggap tak berimbang karena banyak menghadirkan narasumber dan peserta yang pro UN.

Editor: Suryawijayanti
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending