Bagikan:

Jaringan Solo Diduga Pelaku Ledakan di Semarang

KBR68H, Jakarta - Pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie mensinyalir ledakan pos polisi lalu lintas di Semarang, Jawa Tengah dilakukan teroris jaringan Solo.

NASIONAL

Selasa, 17 Sep 2013 22:26 WIB

Author

Bambang Hari

Jaringan Solo Diduga Pelaku Ledakan di Semarang

terorisme, ledakan bom, semarang


KBR68H, Jakarta - Pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie mensinyalir ledakan pos polisi lalu lintas di Semarang, Jawa Tengah dilakukan teroris jaringan Solo. Sebab, kata dia, terdapat pola-pola yang sama dalam menyasar target, yaitu polisi. Menurutnya, bom dengan daya ledak rendah di pos polisi Jalan Kaligawe tersebut, bukan bertujuan untuk membunuh, tapi sekedar teror.

"Kalau melihat dari catatan yang ada, misalnya mereka pernah melakukan hal yang sama di Tasikmalaya, kemudian penembakan di Solo, kemudian penembakan juga pernah terjadi di Tasikmalaya juga. Memanga ada kelompok teroris tertentu yang memang secara spesifik menjadikan polisi sebagai target. Jadi ini yang semestinya harus dipahami. Mereka tidak menyerang kelompok lain atau elemen lain. Tapi fokus kepada kepolisian. Dan mereka selalu berupaya mencari titik lemah. Tapi kalau melihat secara spesifik, bom dengan daya ledak yang kecil, saya kira dari aspek ancaman tidak serius," ujarnya saat dihubungi KBR68H.

Pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie menambahkan, aparat keamanan khususnya kepolisian mewaspadai akan timbulnya serangan susulan yang bisa jadi lebih besar. Sebelumnya sebuah ledakan terjadi di pos polisi lalu lintas Jalan Kaligawe, Genuk, Semarang, Jawa Tengah. Ledakan berdaya ledak rendah itu  mengakibatkan kaca samping pos retak serta tembok rusak. Tidak ada korban jiwa dalam ledakan ini. (Baca: 10 Ribu Lembar Foto Teroris Disebar di Semarang)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending