KBR68H, Jakarta – Indonesian Police Watch mengkritik sikap Komisi Hukum DPR yang tidak kritis terhadap usulan nama calon Kapolri yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden mengajukan nama Kepala Penyidik Polri Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri, untuk mengganti Timur Pradopo yang memasuki masa pensiun,
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan prestasi Sutarman di kepolisian tidak menonjol. Bahkan menurut Neta, Sutarman tidak mendukung pemberantasan korupsi di tubuh Polri.
Neta mengatakan banyak kasus korupsi yang diduga melibatkan anggota polisi tidak diusut tuntas. Diantaranya, kasus pengadaan plat kendaraan bermotor.
“Kita tahu beberapa waktu lalu KPK mengatakan Polri sebagai lembaga terkorup di Indonesia. Sementara di era Sutarman sebagai Kabareskrim banyak kasus tipikor tidak ditangani. Diantaranya kasus plat nomor. Padahal banyak petinggi Polri yang diduga terlibat,” ujar Neta saat dihubungi KBR68H.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menambahkan Komisi Hukum DPR mestinya meminta tambahan nama untuk mendapatkan satu calon nama Kapolri dari Presiden.
Neta menilai Presiden lebih mementingkan senioritas daripada prestasi untuk mengajukan Sutarman sebagai calon Kapolri. Sutarman merupakan angkatan tertua dari Akademi Kepolisian diantara calon yang lainnya.
Editor: Agus Luqman
IPW: Calon Kapolri Sutarman Tak Dukung Pemberantasan Korupsi
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Minggu, 29 Sep 2013 22:55 WIB

Indonesia Police Watch, Sutarman, calon Kapolri, korupsi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai