KBR68H, Jakarta – Perum Bulog memastikan izin impor 20 ribu ton kedelai yang mereka kantongi sejak Jumat sore tidak akan bisa membuat harga kedelai saat ini turun. Direktur Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan izin impor yang mereka kantongi kurang satu persen dari kebutuhan nasional tiap bulannya. Jumlahnya mencapai 200 ribu ton lebih. Sementara menurut Sutarto, impor kedelai membutuhkan waktu minimal tiga bulan.
"Sistem Amerika, Brazil dalam bentuk perkebunan. Luas. Tidak seperti Indonesia yang kecil-kecil, Cuma sepertiga hektar. Kalo di sana, begitu dia mau tanam, itu sudah ada kontrak mau jual ke siapa. Makanya usul Bulog itu sejak Maret lalu. Kalau Bulog mau jadi stabilisator itu Maret. Kenapa Maret? Karena April, Mei itu di Amerika dan Brazil itu mulai tanam,” jelas Sutarto.
Direktur Perum Bulog Sutarto Alimoeso menambahkan saat ini lembaganya hanya bisa menyerap kedelai yang diproduksi petani lokal dengan jumlah yang terbatas. Dalam catatan Sutarto pekan lalu Bulog membeli kedelai lokal sebanyak 17 ton dari petani di Aceh dan 500 kg dari petani Jawa Timur.
Langkah itu juga belum bisa menurunkan harga kedelai. Mei lalu Presiden SBY menunjuk Perum Bulog untuk mengimpor kedelai. Ini dilakukan agar harga kedelai stabil.
Editor: Suryawijayanti
Impor 20 Ribu Ton Kedelai, Bulog Pesimistis Harga Bisa Turun
KBR68H, Jakarta

NASIONAL
Selasa, 03 Sep 2013 11:13 WIB


impor, kedelai, bulog
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai