Bagikan:

ICW: PKS Pinjam Tangan BAKN DPR untuk Serang Balik KPK

KBR68H,Jakarta - LSM anti korupsi ICW menilai desakan anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR merupakan serangan balik PKS terhadap KPK dalam kasus suap impor sapi.Koordinator ICW, Danang Widoyoko mengatakan, PKS ingin meminjam tangan BAKN

NASIONAL

Minggu, 29 Sep 2013 23:50 WIB

Author

Sasmito

ICW: PKS Pinjam Tangan BAKN DPR untuk Serang Balik KPK

KPK, BAKN, Fahri Hamzah, PKS, kasus impor daging

KBR68H,Jakarta - LSM anti korupsi ICW menilai Partai Keadilan Sejahtera PKS sedang melakukan serangan balik terhadap KPK.

Koordinator ICW Danang Widoyoko mengatakan, PKS ingin meminjam tangan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara BAKN DPR melalui anggota F-PKS Fahri Hamzah untuk menjelekkan citra KPK.

Menurut Danang, ini merupakan serangan balik terhadap KPK yang telah mengungkap kasus suap impor sapi. Kasus itu diduga melibatkan petinggi PKS, Luthfi Hasan Ishaq.

Danang menilai selama ini, KPK cukup transparan terkait uang atau barang sitaan.

“Tentu tidak bisa dilepaskan PKS dari kasus suap impor sapi. Balas dendam kasus sapi, judulnya itu. Kalau diaudit ya diaudit saja. Kenapa tidak diaudit BPK, yang melakukan audit kan BPK. Yang berwenang melakukan audit kan BPK, bukan KPK. Kemanapun uang negara mengalir itu dipersilahkan. KPK sih menunggu, tapi kadang-kadang BPK kan tidak memiliki wewenang mengaudit setiap unit kan,” ujar Danang kepada KBR68H, Minggu(29/9/2013)

Sebelumnya, anggota BAKN DPR dari F-PKS Fahri Hamzah mendesak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit uang atau barang sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Fahri Hamzah mengatakan selama ini BPK luput memeriksa aset sitaan KPK. Fahri mengklaim, uang sitaan KPK rawan diselewengkan karena tidak diaudit lembaga lain.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending