KBR68H, Jakarta - Pengusaha Tempe dan Tahu berencana menaikkan harga jual hingga 20 persen pasca mogok massal pada 9 hingga 13 September mendatang. Sekjen Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Suyanto mengatakan, kenaikan tidak dapat dihindari karena masih tingginya harga kedelai dipasaran yang mencapai Rp 9000. Kata dia, jika kenaikkan harga tersebut tidak juga memberikan keuntungan, pihaknya akan mengurangi ukuran tahu dan tempe untuk menutupi kerugian.
"Tempe itukan sistem jualnya perpotong, kalau misalnya yang Rp 3000 jadi Rp 4000, kalau yang Rp 5000 jadi Rp 6000. Pokoknya disesuaikan harga kedelai saja, karena kenaikan harga kedelai itu tidak sama untuk tingkat kenaikannya," kata Suyanto saat dihubungi KBR68H.
Sekjen Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Suyanto menambahkan, pihaknya akan tetap melakukan aksi mogok massal pekan depan. Selain meminta untuk menstabilkan harga, mereka menuntut Kementerian Perdagangan segera menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada Bulog dan Gakopindo (Gabungan Koperasi Tempe Tahu Seluruh Indonesia) agar kedua lembaga bisa mengimpor kedelai dan bebas dari tekanan kartel kedelai.
Harga Tahu Tempe Naik Pasca Mogok Massal
KBR68H, Jakarta - Pengusaha Tempe dan Tahu berencana menaikkan harga jual hingga 20 persen pasca mogok massal pada 9 hingga 13 September mendatang.

NASIONAL
Sabtu, 07 Sep 2013 14:19 WIB


Tahu Tempe, Kedelai, Harga Naik
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai