Bagikan:

DPR Segera Panggil Dahlan Soal Pembelian Peternakan Australia

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera meminta penjelasan mengenai rencana pembelian saham peternakan sapi senilai triliunan Rupiah di Australia.

NASIONAL

Minggu, 15 Sep 2013 14:18 WIB

DPR Segera Panggil Dahlan Soal Pembelian Peternakan Australia

DPR peternakan australia panggil Dahlan

KBR68H, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) segera meminta penjelasan mengenai rencana pembelian saham peternakan sapi senilai triliunan Rupiah di Australia. Anggota Komisi Pertanian, Siswono Yudhohusodo menilai, rencana tersebut menunjukan kalau Pemerintah  tidak mampu memenuhi permintaan daging sapi dan mengembangbiakannya di dalam negeri. Padahal, kata dia, solusi yang paling tepat adalah mengimpor sapi betina produktif dan membina para peternak.

“Jangan disamakan Brunei membeli race di Australia, tapi karena Brunei kekurangan orang. Jepang juga membeli race di Australia karena tidak memiliki Savana seperti yang kita punyai. Sya dengar dana nya disediakan hingga Rp. 2 triliun, apalagi mereka juga tidak punya keahlian di bidang itu seperti PT. RNI. Bidang gula mereka jago, tapi peternakan mereka belum tentu jago, “ Jelas Anggota Komisi Pertanian Siswono Yudhohusodo.

Siswono Yudhohusodo menambahkan, Indonesia memiliki lebih dari empat juta hektar savana yang tersebar di NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah. Savana tersebut sangat potensial untuk membuka peternakan.

Dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 240 juta lebih, sapi yang ada di dalam negeri hanya 14,5 juta ekor. Angka itu tidak bisa memenuhi permintaan daging sapi dalam negeri. Oleh sebab itu, setiap tahun Indonesia mengimpor sapi potong sebanyak 600.000 ekor.

Sebelumnya Menteri BUMN, Dahlan Iskana berniat menggelontorkan dana triliunan Rupiah untuk membeli peternakan sapi di Australia. Saat ini dua BUMN yaitu, Pupuk Indo Holding Company dan Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ditunjuk untuk melakukan lobi ke Australia.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending