KBR68H, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) belum bisa memastikan senjata rakitan yang dibuat di Cipacing, Jawa Barat, dipasok untuk kegiatan terorisme.
Meski begitu Deputi 1 Pencegahan pelindungan dan Deradikalisasi BNPT Agus Surya Bakti mengklaim, pihaknya terus mewaspadai adanya suplai senjata itu kepada teroris. Agus mengkhawatirkan temuan pabrik senjata rakitan di Cipacing memicu teroris untuk menggunakan senjata tersebut.
“Kami belum dapat informasi apakah itu senjata didapat untuk memasok kepada teroris. Tetapi kita sama aja. Apa itu untuk kriminal, untuk teroris harus kita waspadai. Yang bahaya ini kalau buat teroris. Akhirnya dia cari senjata standar ga bisa. Buatan Cipacing aja udah bisa itu,” kata Agus di Jakarta.
Sebelumnya, polisi membongkar pabrik rumahan senjata api rakitan di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat. Penggerebekan pabrik senjata ilegal ini merupakan pengembangan dari penangkapan Aris di Hotel Citra Papan 2, Jalan Raya Cipacing, Sumedang, bulan lalu.
Kala itu Polisi menggeledah rumah kontrakan Aris di Gang Buntu Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung. Dari hasil penggeledahan itu, ditemukan 479 butir peluru berikut sebuah pemantik revolver. Satu silinder revolver, dan 23 mimis senapan angin. Diduga senjata itu dibeli oleh Aris di daerah Cipacing, Jawa Barat.
Editor: Antonius Eko