Bagikan:

PT KAI Memastikan Tidak Berikan Bantuan Hukum Terhadap Pegawai Terduga Teroris

"Waktu saya masih jadi Ketua PBNU selalu berbicara dengan semua pihak semua BUMN ada benih- benih radikalisme,"

NASIONAL

Selasa, 15 Agus 2023 14:56 WIB

Densus 88

Densus 88 geledah rumah terduga teroris di Bekasi, senin, (14/8/2023). (FOTO: Antara/Fakhri H.)

KBR, Banyuwangi - PT Kereta Api Indonesia memastikan tidak akan memberikan bantuan hukum terhadap pegawainya yang diduga terlibat terorisme di Bekasi, Jawa Barat. Komisaris Utama PT KAI Said Aqil Siradj menegaskan akan menyerahkan proses hukum pegawainya kepada Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti-Teror Polri.

Said berkomitmen melakukan bersih-bersih di internal KAI untuk memastikan tidak ada paham radikalisme.

“Bukan hanya KAI, waktu saya masih jadi Ketua PBNU selalu berbicara dengan semua pihak semua BUMN ada benih- benih radikalisme. Di PLN, di Telkom, di Pertamina, di Departemen Keuangan, banyak sekali di KAI juga ternyata ada," ujar Said, Selasa ( 15/82023) di Banyuwangi.

Baca juga:

Said menilai negara sudah maksimal dalam pencegahan terorisme. Karenanya, ia mendorong penguatan upaya yang ada untuk memitigasi terorisme.

"Sebenarnya negara sudah maksimal, ada BNPT, ada Densus 88 tapi terorisme masih ada,” sambungnya.

Komisaris Utama PT KAI Said Aqil Siradj menambahkan akan menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 untuk menindaklanjuti penangkapan pegawainya yang diduga teroris. Diantaranya mengoptimalkan program-program edukatif antiradikalisme yang menjangkau seluruh level karyawan.

Meski begitu, ia menyebut kerja sama dengan BNPT sudah terjalin sejak 2021 lalu.

Baca juga:

Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror menangkap terduga teroris DE di Bekasi, Jawa Barat, kemarin. Tersangka diduga terafiliasi dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) yang aktif melakukan propaganda dengan memberikan motivasi jihad di media sosial Facebook.

Saat penangkapan dan penggeledahan di Harapan Jaya, Bekasi Utara, Densus 88 menemukan puluhan pucuk senjata beserta amunisi.

Editor: Muthia Kusuma

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending