KBR, Jakarta - Pernah nggak sih males angkat telpon? Udah berdering terus, tetap aja gak mau diangkat. Nunggu yang menghubungi beralih ke pesan singkat aja atau berhenti menghubungi. Atau jangan-jangan kamu tipe yang gak bisa angkat telpon? Hati-hati, bisa jadi kamu memiliki phone anxiety.
Menurut Dosen Prodi Psikologi Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Ellyana Dwi Farisandy,S.Psi, M.Psi., ada beberapa faktor orang mengalami phone anxiety atau kondisi dimana seseorang takut atau tak mau menerima telepon.
Baca juga:
- Tak Sekadar Menghindar Interaksi Sosial
- Gak Sekedar Pede, Narsis Bisa Jadi Gangguan Mental Loh!
- Cek Fakta:Video dengan Narasi Pemanasan Global Hanya Tipuan
Misalnya, tidak ada petunjuk visual dari orang yang menjadi lawan bicara. Takut kehabisan atau bingung mau membahas topik pembicaraan.
“Jadi kalau chat kita masih bisa mikir nih, okei kalo gini tanggapannya lebih baik sih. Oke kayanya dibalesnya nanti aja deh, kalau telepon saat ini harus mikir tanggapannya secara langsung yang kadang-kadang membuat kita cemas,” ujar Ellyana dalam Podcast Diskusi Psikologi (Disko).
Psikolog Ellyana Dwi Farisandy juga menjelaskan phone anxiety terjadi sebelum, saat, dan setelah menerima telepon. Menurutnya, seseorang akan berpikir berlebihan soal bagaimana dirinya menanggapi lawan bicaranya.
Phone anxiety merupakan salah satu bentuk dari social anxiety disorder (SAD). Psikolog Ellyana Dwi Farisandy mengatakan SAD sendiri adalah gangguan kecemasan yang berkaitan dengan interaksi sosial.
“Tetapi tidak semua orang SAD itu punya phone anxiety, dan tidak semua orang phone anxiety itu punya SAD,” lanjutnya.
Untuk mengatasi phone anxiety, Psikolog Ellyana menyarankan untuk melatih diri menelepon orang lain tanpa memperdulikan rasa cemas.
Lebih lanjut soal gangguan kecemasan kalau ngangkat telepon. Yuk kita simak podcast Diskusi Psikologi (Disko) di link berikut ini: