Bagikan:

BKKBN: Generasi Stunting Berisiko Berpenghasilan Lebih Rendah

Generasi anak stunting ketika tumbuh dewasa berpeluang mendapatkan penghasilan 20 persen lebih rendah.

NASIONAL

Jumat, 25 Agus 2023 15:58 WIB

Author

Hoirunnisa

BKKBN: Generasi Stunting Berisiko Berpenghasilan Lebih Rendah

Relawan Solo Abadi menimbang berat badan bayi dan memberikan edukasi mencegah stunting di area CFD , Minggu (23/7/2023). ANTARA/Maulana Surya

KBR, Jakarta - Generasi stunting punya risiko berpenghasilan lebih rendah dibanding yang tidak mengalami stunting. Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.

"Generasi anak stunting ketika tumbuh dewasa berpeluang mendapatkan penghasilan 20 persen lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami stunting. Dan ini menimbulkan kerugiaan ekonomi negara sebesar 2-3 persen dari PDB per tahun," kata Hasto saat Rapat Koordinasi Nasional Posisi iBangga Tahun 2022, Kamis (24/8/2023).

Menurut dia, masalah stunting membuat negara sulit keluar dari jebakan berpenghasilan menengah atau middle income trap.

"Dan ini menimbulkan kerugian ekonomi untuk negara kita yang baru keluar dari middle income trap sangat penting sekali. Perencanaan kehidupan keluarga meningkatkan kualitas continuum of care (asuhan berkesinambungan) ibu dan anak dan juga pengurangan expose remaja terhadap perilaku berisiko seperti katakanlah kawin pada usia anak, ketergantungan obat," ungkapnya.

"Oleh karena itu kita sepakat bahwa keluarga menjadi pusat dan utama dalam pembelajaran manusia sejak awal," sambung Hasto.

Baca juga:

Dia mengatakan, keluarga menjadi pusat pembelajaran manusia yang menghubungkan individu dengan masyarakat luas dan sebagai saluran penerus kebudayaan suatu masyarakat. Sehingga perlu penguatan program Keluarga Berencana (KB) untuk memaksimalkan sumber daya sosial dan ekonomi.

Prevalensi stunting Indonesia pada 2022 masih di angka 21,6 persen. Pemerintah menargetkan angka itu turun hingga 14 persen di 2024.

Editor: Wahyu S.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending