KBR, Jakarta- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan sisa dana sebesar 7 miliar dari perusahaan penyedia jasa travel dan umrah First Travel. Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengatakan, jumlah itu berdasarkan hasil penelusuran dari 50 rekening yang sudah dibekukan PPATK dari First Travel.
"Nanti ditanyakan lagi ke Bareskrim. Kita sudah sampaikan supaya tidak simpang siur. Jadi ada sisa dana dari rek First Travel, kita sudah menutup 50 rekening yang di dalamnya terdapat dana 7 miliar," katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (29/08/17).
Badaruddin juga membenarkan adanya aliran dana yang digunakan First Travel untuk membeli saham sebesar 40 persen sebuah restoran di London, Inggris. Namun PPATK masih menelusuri lagi, apakah ada sisa dana dari pembelian aset rumah makan tersebut.
"Ya ada transaksi untuk itu (pembelian resto). Tapi nanti dicek lagi masih ada sisa dana atau tidak," jelasnya.
Badaruddin menambahkan, PPATK melihat sejak 2011 hingga 2017 banyak transaksi yang sudah dilakukan. Dari uang jamaah, kata dia, memang banyak juga yang telah dikeluarkan untuk keperluan memberangkatkan peserta umrah. Namun PPATK juga mengendus adanya dana yang digunakan untuk pribadi.
"Aliran dananya ada yang buka rekening, ada beli tiket, nyewa hotel, berangkat jamaah. Operasional ada, untuk pribadi juga ada," kata dia.
Editor: Rony Sitanggang