Bagikan:

Tembak Pelajar, Stafsus Presiden Minta Kapolri Evaluasi Polda Papua

"Polisi harus pilih-pilih dulu. Kalau dalam kondisi mabuk, itu kan sama saja orang tidak waras kan. Jadi seharusnya dibawa dulu, ditahan dulu, tunggu sadar."

BERITA | NASIONAL

Senin, 29 Agus 2016 19:36 WIB

Tembak Pelajar, Stafsus Presiden Minta Kapolri Evaluasi Polda Papua

Ilustrasi (Antara)

KBR, Jakarta- Kapolri diminta mengevaluasi kinerja Kepolisian Daerah Papua. Khususnya kata Staf Khusus Presiden Bidang Papua, Lenis Kagoya,   soal pendekatan terhadap masyarakat Papua. Hal itu terkait peristiwa penembakan terhadap seorang pelajar bernama Etinius Sondegau (15) oleh   anggota polisi dan berbuntut pada aksi pembakaran Polsek Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, oleh masyarakat setempat sabtu pekan lalu.

"Ini kinerja Polisi di Papua memang harus dievaluasi khusus. Pendekatannya enggak bagus. Agar mereka ini bisa diterima," ujarnya kepada wartawan di Istana Negara, Senin (29/08).

Pasalnya menurut dia, untuk menghadapi seorang pelajar, polisi tidak harus menggunakan pistol dan melepaskan peluru, apalagi ke bagian tubuh vital.

Seharusnya kata dia, polisi lebih menggunakan pendekatan yang persuasif. Dia Khawatir, jika pendekatan polisi di Papua tidak diubah, maka masyarakat Papua juga tidak akan menghargai polisi.

"Tidak hanya tembak-tembak begitu, tidak bagus. Polisi harus pilih-pilih dulu. Kalau dalam kondisi mabuk, itu kan sama saja orang tidak waras kan. Jadi seharusnya dibawa dulu, ditahan dulu, tunggu sadar. Di sana itu kan tidak berbuat begitu kan, katanya langsung datang di rumah, ditembak, mati. Jadi ya seharusnya jangan menembak dulu. (Kepercayaan masyarakat kepada Polisi berkurang?) Seperti di Timika, ada perang suku bawah dan atas, di tengahnya Pos Polisi. Tapi perang sampai empat bulan. Di Jayapura juga terjadi, tapi dibakar juga," ucapnya.

Sebelumnya, Penembakan terhadap Etinius memicu amarah massa yang berjumlah sekitar 200 orang. Mereka mendatangi Kantor Polsek Sugapa sambil membawa jasad Etinius pada Sabtu pukul 13.40 WIT. Massa menuntut aparat bertanggung jawab atas kematian Etinius. Massa kemudian membakar kantor Polsek Sugapa. Setelah membakar polsek, massa mengantar jasad Etinius ke rumah orangtuanya di belakang Bank Papua Cabang Sugapa.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending