KBR, Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia beruntung memiliki banyak generasi muda. Sri mengatakan, bentuk demografi dengan komposisi lebih banyak generasi muda bisa sangat mendongkrak perekonomian negara.
Kata dia, generasi muda bisa menjadi pelaku usaha sekaligus pasar yang baik untuk sebuah negara.
"Simple kan? Tetapi itu matters untuk suatu negara. Kalau satu orang orang punya idea seperti itu, dan kalau itu massively semua addopted, maka seluruh negara akan mengalami changing demografi. And changing demografi itu pasti terjadi. Oleh karena itu, untuk Indonesia, the advantage adalah kita punya market, kita punya demografi yang young, dan oleh karena itu dia bisa menjadi salah satu source of growth," kata Sri di kantor Bursa Efek Indonesia, Rabu (10/08/16).
Sri mengatakan, dari hampir seperempat miliar penduduk Indonesia, ada lebih dari separuhnya yang tergolong dalam generasi muda produktif. Sri memperkirakan, dominasi generasi muda itu tetap akan terasa hingga sepuluh tahun ke depan. Kata dia, generasi itulah yang akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
Sri berujar, ada dua tipe generasi muda, yakni pemuda yang menganggap dirinya sebagai aset dan liabilitas. Menurut Sri, generasi yang menganggap dirinya sebagai aset adalah apabila dia dapat memberi manfaat pada orang lain, termasuk perannya dalam pertumbuhan ekonomi negara. Sementara itu, pemuda yang menganggap dirinya liabilitas hanya hidup tanpa perlu memberikan kontribusi pada orang lain.
Sri menambahkan, peran generasi muda yang besar itu juga mendapat perhatian besar dari pemerintah. Kata dia, untuk memaksimalkan peran generasi muda, saat ini pemerintah sangat memprioritaskan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial. Melalui program itu, kata Sri, akses seluruh generasi muda terhadap hal vital, seperti pendidikan dan kesehatan akan terjamin.
Editor: Rony Sitanggang
