Bagikan:

Razia Kapal, KKP: Ekspor Hasil Laut Tumbuh 7,34 Persen

"Nilai ekspornya naik. Jadi kalau 2014 sampai 2015 kan penertiban-penertiban. Kapal-kapal Indonesia, saat banyak kapal asing, banyak yang tidak melaut juga."

BERITA | NASIONAL

Jumat, 26 Agus 2016 21:44 WIB

Author

Dian Kurniati

Razia Kapal, KKP:  Ekspor Hasil Laut Tumbuh 7,34 Persen

Ilustrasi: Nelayan Trenggalek, Jatim.

KBR, Jakarta- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat volume ekspor hasil laut hingga Juni 2016 tumbuh 7,34 persen. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, peningkatan volume ekspor salah satunya karena dampak dari penangkapan kapal asing ilegal yang selama ini turut mengeksploitasi ikan di laut Indonesia.

"Januari-Juni 2015-2016, volume ekspor naik 7,34 persen. Nilai ekspornya naik. Jadi kalau 2014 sampai  2015 kan penertiban-penertiban. Kapal-kapal Indonesia, saat banyak kapal asing, banyak yang tidak melaut juga. Jadi banyak yang punya kapal tiga, yang jalan hanya satu. Sekarang semua dijalankan, karena hasilnya banyak," kata Susi di kantornya, Jumat (26/08/16).

Susi mengatakan, volume ekspor hasil laut pada semester pertama tahun ini senilai USD 2,092 miliar atau Rp 27,61 triliun, dengan penghitungan kurs rupiah Rp 13.200 dari tahun sebelumnya sebesar USD 2,006 miliar atau Rp 26,47 triliun. Dia menyebutkan, negara tujuan ekspor terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai transaksi mencapai USD 825 juta dan Jepang dengan nilai transaksi USD 300 juta.

Susi berujar, impor hasil laut justru mengalami penurunan sebesar 14,83 persen. Meski begitu, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen dari USD 198,75 atau Rp 2,62 triliun menjadi USD 198,97 miliar atau Rp 2,61 triliun.

Susi mengatakan, hingga akhir tahun ini, KKP menargetkan ekspor senilai USD 5,36 miliar dibandingkan tahun lalu yang hanya USD 3,48 miliar.

Editor: Rony Sitanggang
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending