KBR, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Perekomian Darmin Nasution mengakui pemotongan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun ini, meski tak signifikan. Darmin mengatakan, saat ini pemerintah bisa mengambil kebijakan untuk menggenjot penerimaan dari pajak atau memangkas anggaran belanja.
Kata Darmin, penggenjotan penerimaan pajak akan memberatkan pergerakan ekonomi, sehingga pemerintah akan memilih memangkas belanja.
"Memajaki secara agak berlebihan juga memaksa ekonomi melambat. Jadi jangan dianggap sebaliknya yang terjadi. Oleh karena itu, yang harus dilihat adalah sebetulnya ada berapa potensi yang ada dalam situasi administrasi dan data yang kita miliki sekarang. Berdasarkan itu, karena harga komoditas kita tiga tahun ini sebenarnya masih turun terus," kata Darmin di Hotel Sahid, Kamis (04/08/16).
Darmin mengatakan, pemerintah saat ini masih menyisir anggaran belanja yang masih bisa dipangkas. Kata dia, Kementerian Keuangan akan menghitung ulang anggaran di pos kementerian atau lembaga dan transfer ke daerah yang bukan prioritas untuk dipotong. Menurutnya, itu adalah cara yang paling realitis, meski akan tetap berdampak pada perekonomian.
Kemarin, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan akan memangkas anggaran belanja senilai Rp 133,8 triliun. Nilai itu terbagi dari anggarankementerian atau lembaga dan transfer ke daerah. Darmin berujar, pemangkasan belanja itu bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah tanpa harus mengubah Undang-undang APBN Perubahan 2016.
Editor: Rony Sitanggang