Bagikan:

Lihat Galaksi Bima Sakti, LAPAN Ajak Matikan Lampu Besok Malam

Polusi cahaya di kota besar tidak hanya menyita keindahan langit malam namun menganggu kesehatan.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 05 Agus 2016 14:30 WIB

Lihat Galaksi Bima Sakti, LAPAN Ajak Matikan Lampu Besok Malam

Wisatawan asing menikmati pemandangan gugusan Bima Sakti atau Milky Way yang terlihat membujur di langit selatan pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Minggu (16/8/15). Foto: ANTARA


KBR- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menghimbau masyarakat Indonesia mengikuti kampanye "Malam Langit Gelap" dengan mematikan lampu luar rumah, lampu taman, dan lampu jalan selama satu jam mulai pukul 20.00 WIB besok, Sabtu (6/8). Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengatakan, dengan meminimalkan cahaya selama satu jam dan cuaca tidak hujan, masyarakat bisa menyaksikan Galaksi Bima Sakti dengan ratusan miliar bintang membentang di langit.

Tak sekedar mengajak melihat bintang, kampanye Malam Langit Gelap juga dilakukan untuk membangun kesadaran soal pentingnya gelap pada malam hari. Kata Thomas tingkat polusi cahaya di kota-kota besar di Indonesia sudah mengkhawatirkan.  Polusi cahaya tidak hanya menyita keindahan langit malam namun menganggu kesehatan.

“Secara umum, kalau dari data internasional, (dan) penelitian-penelitian internasional, 80% dari penduduk dunia sudah mengalami atau terpapar oleh polusi cahaya. Artinya, dalam kondisi malam, hari cahaya sudah melimpah dan berlebihan. Sehingga beberpa studi menyatakan, syaraf atau sensor pengelihatan (penduduk) di kota-kota yang mengalami polusi cahaya sudah menunjukkan perubahan (biologis)," ungkap Thomas, Jumat (5/8/2016).

Thomas menuturkan, polusi cahaya tertinggi terjadi di Singapura dan Dubai. Di sana, jumlah cahaya saat siang dan malam hari sudah tidak bisa dibedakan. Alhasil, imbuh Thomas, penduduk kedua kota tersebut mengalami gangguan awal yang dirasakan adalah gangguan pola tidur yang berujung ke berbagai penyakit. 

"Sensor mata itu ada untuk siang dan malam. Sensor yang peka terhada siang peka terhadap warna, sedangkan yang malam (peka) terhadap gelap dan terang. Warga yang sudah terkena polusi cahaya, kepekaan sensor malamnya jadi minim," tutur Thomas.

Selain melihat ratusan miliar bintang, pada Sabtu malam besok masyarakat juga bisa menyaksikan planet merah Mars dan planet bercincin Saturnus bersanding dengan bintang raksasa merah Antares.

LAPAN mengaku sengaja tidak bekerjasama dengan instansi lain untuk melihat animo masyarakat dan hanya menggunakan media sosial sebagai alat kampanyenya. Thomas mengklaim, kampanye ini disambut positif oleh netizen. (Mlk)  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending