KBR, Jakarta- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Riau mengklaim telah mengatasi belasan hot spot atau titik panas yang muncul di
Riau. Saat ini kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, belasan titik panas itu
dalam proses pendinginan. Edwar menyebut hari ini terdapat 13 hotspot dengan
konfidensial di atas 70 persen dimana jumlah titik terbanyak berada di
Kampar.
"13 yang konfiden di atas 70 dan itu bukan fire spot cuma hot spot, paling
banyak dari tiga lokasi itu di Kampar dan Dumai. Kita telpon sudah clear dan di
Air Hitam sudah kita kepung kayak kanal, kita bom tengahnya yang asap
itu," papar Edwar kepada KBR (11/8/2016)
Penanganan titik panas menurut Edwar belum memerlukan cairan anti kebakaran di
lahan gambut. Pemadaman cukup dilakukan dengan water bombing dan pemadaman
lewat jalur darat. Saat ini lokasi kebakaran yang telah dipadamkan telah
disegel pihak kepolisian.
"Yang di Air Hitam sudah dipasang police line oleh pak Kapolda, nah kita
tunggu siapa yang komplain. Jadi yang kita padamkan hari ini sudah dipadamkan
pak Kapolda. (Itu tanah apa?) Itu mau bangun rumah tidak ada hubungannya dengan
konsesi," ujarnya.
Edwar menjelaskan, pihaknya telah mengirimkan dua buah helicopter untuk membantu upaya penanganan kebakaran lahan di Riau.
Sebelumnya titik panas imbas pembakaran lahan di Provinsi Riau meningkat tajam pada Rabu (10/8/2016) sore. Menurut pantauan satelit, ada 29 hotspot yang menyebar di delapan kabupaten. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru merilis, setidaknya ada 29 sebaran hotspot di Riau, 13 spot diantaranya berpotensi sebagai titik api, dengan confidence di atas 70 persen.
Dirincikan, 29 titik panas ini terdapat di Inhu dan Rohul dengan masing-masing satu hotspot, Kepulauan Meranti dua hotspot, Siak tiga hotspot, Kampar empat hotspot, Bengkalis dan Dumai masing-masing lima hotspot dan Pelalawan delapan hotspot.
Editor: Malika