Bagikan:

Awal Agustus, 130 Triliun Dana Masuk ke Indonesia

"Aliran dana akan terus masuk. Sebetulnya, ada banyak faktor ya. Misalnya, The Fed Rate naik tidak tinggi,"

BERITA | NASIONAL

Senin, 08 Agus 2016 19:24 WIB

Author

Dian Kurniati

Mata uang asing. (Foto: setkab.go.id)

Mata uang asing. (Foto: setkab.go.id)

KBR, Jakarta- Bank Indonesia (BI) mencatat dana asing yang masuk ke Indonesia  hingga pekan pertama Agustus 2016 mencapai Rp 130 triliun. Deputi BI Perry Warjiyo mengatakan, ada banyak hal yang menyebabkan aliran dana masuk itu, misalnya soal ekonomi Indonesia yang oleh investor dianggap cenderung stabil, sehingga menjadi lokasi menarik untuk menempatkan dana portofolionya.

"Minggu lalu sekitar Rp 130-an triliun. Sekitar USD 10 billioner. Tetapi aliran dana akan terus masuk. Sebetulnya, ada banyak faktor ya. Misalnya, The Fed Rate naik tidak tinggi, sehingga global mencari tempat untuk menempatkan portofolio, dan Indonesia termasuk yang menarik. Bukan hanya suku bunga tapi juga prospek ekonomi, dan kemungkinan-kemungkinan bahwa nanti akan ada aliran dana tax amnesty," kata Perry di kantornya, Senin (08/08/16).

Perry mengatakan, aliran dana yang masuk itu dipengaruhi beberapa sentimen. Dia mencontohkan, investor melihat Indonesia sebagai negara yang kondisi ekonominya stabil. Selain itu, ada pula suku bunga menarik yang ditawarkan Indonesia.

Adapun soal kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesy, kata Perry, saat ini masih belum banyak memberikan pengaruh pada aliran dana masuk. Namun, kata dia, kebijakan tax amnesty memang berpeluang mengundang banyak dana di luar negeri masuk ke Indonesia.

Pada pekan pertama bulan lalu, Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan aliran dana yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 108 triliun. Kata Agus, capital inflow yang besar itu menunjukkan tingginya kepercayaan investor terhadap Indonesia. Dia berujar, dalam situasi perekonomian global yang sedang melambat seperti saat ini, rata-rata investor lebih memilih menyimpan dananya ke negara yang dianggap aman seperti Amerika Serikat dan Jepang. Namun, capaian capital inflow Indonesia yang besar menunjukkan pergerakan positif di Indonesia.

Padahal, kata Agus, dunia saat ini tengah dibuat khawatir karena keluarnya Inggris dari kesatuan negara Uni Eropa dan wacana kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed rate. Itulah yang membuat investor lebih berhati-hati memilih negara tujuan investasi. Menurutnya, salah satu penyebab menguatnya kepercayaan investor itu karena kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty yang mulai berlaku bulan ini. Menurutnya, tax amnesty mendapat sambutan yang baik dari investor, sehingga berimbas pada peningkatan capital inflow. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending