Bagikan:

Warga Batang Kecewa Pada Jokowi dan Tetap Melawan

Warga Batang penolak PLTU kecewa tidak bisa berdialog dengan Presiden Joko Widodo yang berada di Batang, Jawa Tengah hari ini.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 28 Agus 2015 16:44 WIB

Presiden RI. Joko Widodo. Foto: Antara

Presiden RI. Joko Widodo. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Warga Batang penolak PLTU kecewa tidak bisa berdialog dengan Presiden Joko Widodo yang berada di Batang, Jawa Tengah hari ini. Padahal Jokowi meresmikan dimulainya pembangunan (construction kick off) PLTU Batang.

Pendamping warga Batang dari Greenpeace Arif Fiyanto mengatakan, warga dilarang mendekat ke lokasi peresmian oleh aparat gabungan pasukan pengamanan presiden (paspamres), Kepolisian dan TNI. Kata dia, hal ini menunjukkan Jokowi tidak berpihak kepada warga.

"Mereka terus terang kecewa dengan kejadian hari ini, mereka sepenuhnya berharap kepada Presiden Jokowi berpihak kepada mereka. Mereka ingat waktu kampanye tahun lalu, Jokowi pernah berjanji pada mereka di alun-alun Batang, akan mendengar suara mereka, tapi hari ini, alih-alih mendengar suara mereka, merek bahkan dihalangi untuk mendekat, untuk bahkan sekedar menyampaikan aspirasi mereka saja tidak boleh, oleh aparat-aparat itu," kata Arif ketika dihubungi KBR, (28/8)

Arif Fiyanto menambahkan, warga tetap bertahan dan melawan dengan melancarkan gugatan hukum atas surat izin pembebasan lahan yang ditandatangani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Oleh karena itu, menurutnya, groundbreaking seharusnya tidak bisa dilakukan.

Selain itu, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) belum memutuskan mendanai proyek listrik berkapasitas 2000 megawatt tersebut. Bank tersebut baru akan mengucurkan dana, apabila proses pembebasan lahan telah rampung dengan proses yang benar. Sementara hingga saat ini, menurut data Greenpeace, masih ada sekitar 20,7 hektar lahan. 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending