KBR, Jakarta - Satelit Lapan A2/Orari buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN akan mampu bertahan hingga tiga tahun dan bertahan di orbit lebih dari 50 tahun. Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin mengatakan tak hanya misi kemaritiman, misi lingkungan dan kebencanaan juga akan menjadi misi satelit tersebut. Satelit akan diluncurkan 27 September dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Namun, kata dia, India hanya menjadi negara peluncur saja, sedangkan stasiun penerima data berada di Indonesia.
"Perkiraan kekuatan sensornya itu 2-3 tahun. Tetapi satelit A1 yang diluncurkan 2007 perkiraan sampai 3 tahun ternyata sampai 6 tahun. Ini sekaligus memang dipadukan ya. Untuk lingkungan itu dengan dua jenis kamera, yakni kamera video dan citra. Sedang maritim yakni untuk pemantauan kapal." Kata Thomas.
LAPAN A2/Orari adalah satelit pertama yang sepenuhnya dirancang dan dibuat ahli-ahli Lapan memakai fasilitas produksi dan fasilitas uji di Indonesia. Satelit LAPAN-A2 dilengkapi dengan kamera digital memiliki resolusi 4-5 meter yang mampu melakukan pemetaan bumi termasuk deteksi kapal-kapal di perairan. Pembuatan LAPAN A2 butuh dana Rp 35 miliar-Rp 40 miliar. Biaya peluncuran, 550.000 dollar AS atau setara Rp 7,6 miliar. Nantinya LAPAN A2 akan ditempatkan di orbit pada ketinggian 650 kilometer dari permukaan Bumi.
Editor: Rony Sitanggang
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai