Bagikan:

PPATK Minta Dilibatkan dalam Seleksi Capim KPK

Ada yang diduga memiliki rekening mencurigakan.

BERITA | NASIONAL

Minggu, 16 Agus 2015 19:02 WIB

Author

Ika Manan

PPATK Minta Dilibatkan dalam Seleksi Capim KPK

KBR, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK meminta agar Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK kembali melibatkan PPATK dalam menyeleksi nama-nama calon yang lolos seleksi tahap empat, yakni wawancara dan tes kesehatan.

Menurut Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso, penyerahan nama-nama Capim KPK bisa dilakukan setelah menyeleksi 19 nama yang kemarin lolos tahap tiga. Ini untuk memastikan kembali rekam jejak keuangan yang bersih. Sebab Pansel tak memiliki kewenangan menelusuri langsung rekening-rekening tersebut.

"Pansel saya kira tidak memiliki kewenangan ya untuk memasuki ranah rekening-rekening kecuali apa yang sudah disampaikan PPATK. Tetapi 
Pansel masih punya kesempatan untuk mengerucutkan dari 19 misalnya ke 15, sebelum ke delapan begitu, kembali menanyakan ke PPATK untuk meminta pendalaman. Pendalaman beberapa orang. Sekarang ini posisinya kalau sudah lepas dari PPATK, tinggal sekarang Pansel menerima masukan dari masyarakat, nanti setelah itu bisa minta masukan kembali ke PPATK," jelas Agus kepada KBR.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menerima permintaan resmi untuk menelusuri rekam jejak transaksi mencurigakan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Panitia Seleksi Capim KPK menyerahkan 48 nama kandidat calon pimpinan lembaga antirasuah itu melalui surat resmi. Kemudian dua pekan setelahnya, PPATK menyerahkan hasil penelusurannya melalui surat balasan resmi lewat Sekretariat Negara. Panitia Seleksi mengakui dari 19 nama yang lolos seleksi tahap tiga ada yang memiliki rekening mencurigakan.

Editor: Citra Dyah Prastuti
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending