KBR, Jakarta - Kementerian Pertanian memperkirakan terjadi surplus beras tahun ini meski Indonesia terkena dampak gelomang panas El Nino.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan surplus terjadi karena bertambahnya luas tanam sekitar 442 ribu hektar, setelah dikurangi lahan puso (gagal panen) sekitar 52 ribu hektar.
Kendati demikian, pihaknya juga mewaspadai aksi para spekulan yang bisa menyebabkan gejolak harga beras.
"Penambahan luas tanam pada Oktober 2014-Agustus 2015, seluas 494.397 hektar. Apabila dikurangi luas lahan yang terkena puso maka masih terdapat luas area tambah tanah seluas 441.479 hektar. Namun demikian kami menyadari yang harus kita jaga adalah masa gejolak harga beras," kata Amran dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV di DPR, Kamis (27/8).
Karena itu, Amran mengatakan, Kementerian Pertanian bersama lembaga-lembaga lain berupaya mencegah terjadinya gangguan para spekulan beras.
Menteri Amran menambahkan, El Nino mengancam sekitar dua juta hektar luas panen padi selama periode September-Oktober 2015 atau 15 persen dari total luas panen yang mencapai sekitar 14,5 juta hektar.
Sepanjang tahun ini, luas panen terbesar terjadi pada Januari dan Agustus yang mencapai 11 juta hektar. Luas panen ini menghasilkan produksi padi hingga 59 juta ton gabah kering giling.
Editor: Agus Luqman
Pemerintah Prediksi Tahun ini Surplus Beras
Surplus terjadi karena bertambahnya luas tanam sekitar 442 ribu hektar, setelah dikurangi lahan puso (gagal panen).

Ilustrasi sawah. (Foto: ANTARA)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai