Bagikan:

Kritik Media, AJI: Presiden Jokowi Tidak Konsekuen

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Suwarjono nilai, Presiden Jokowi tak konsekuen dengan kritikannya terhadap media, yang disebutnya mengutamakan rating.

BERITA | NASIONAL

Sabtu, 15 Agus 2015 21:21 WIB

Author

Murjiyanto

Presiden RI. Joko Widodo dan Surya Paloh. Foto: Antara

Presiden RI. Joko Widodo dan Surya Paloh. Foto: Antara

KBR,Jakarta- Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Suwarjono menilai, Presiden Jokowi tidak konsekuen dengan kritikannya terhadap media, yang disebutnya mengutamakan rating. Sebab, sehari sebelumnya, bekas Gubernur Jakarta itu menganugerahkan penghargaan Bintang Mahaputra Utama kepada Surya Paloh, pemilik Metro TV sekaligus Ketua Umum Partai NasDem sebagai tokoh pers nasional.

Suwarjono menganggap, hal tersebut sangat bertolak belakang dengan isi kritik Jokowi.  Karena dalam catatan AJI, pada masa pemilu lalu media ini masuk dalam kategori media partisan yang menjadi corong salah satu kepentingan.

"Di waktu sebelumnya, sehari sebelumnya, dia (Jokowi) memberikan penghargaan kepada Surya Paloh. Di mana kita ketahui (media milik) Surya Paloh dalam catatan AJI, justru juga termasuk media yang mengedepankan rating dan lain-lain seperti halnya yang ia kritik. Dan yang kedua, AJI mencatat pada periode pemilu lalu, media ini termasuk ke dalam media partisan yang mendukung salah satu calon, yaitu Jokowi yang sangat kencang sekali," ungkapnya, Sabtu (15/8).

Presiden Joko Widodo menyentil sikap sejumlah media yang kerap tidak menghargai tenggang rasa dan terlampau bebas. Hal ini ia sampaikan saat membaca Pidato Kenegaraan dalam sidang bersama DPR-DPD, kemarin. Kata Jokowi, ego masing-masing media yang hanya mengejar rating bisa menghambat program aksi pembangunan, budaya kerja dan tumbuhnya karakter bangsa.

Editor: Sindu Dharmawan

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending