KBR, Jayapura - Tim identifikasi korban kecelakaan (Disaster Victim Identification) DVI Kepolisian Papua telah mendapat seluruh sampel DNA keluarga korban kecelakaan pesawat Trigana Air jenis ATR 42 bernomor PK YRN.
Sebanyak 48 sampel diambil dari keluarga korban yang berada di Jayapura, sementara 26 sampel DNA diambil dari keluarga korban dari Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Kapolda Papua Paulus Waterpauw mengatakan sampel DNA yang telah diambil dan beberapa ciri-ciri dari korban akan terus diperiksa untuk memudahkan proses identifikasi.
Paulus mengatakan sampel DNA dibutuhkan karena sebagian besar korban kecelakaan pesawat ini kondisinya tak utuh lagi dan hangus. Ini yang menjadi salah satu kendala dalam proses identifikasi.
"Dari ciri-ciri dan identitas korban bisa ditemukan secepatnya. Nanti kita kroscek mana keluarga inti yang dimaksud, sehingga nanti bisa dijadikan bahan untuk memudahkan kami dalam memeriksa identitas korbannya. Karena saya lihat dari tadi di Rumah Sakit Oksibil bahwa sebagian korban memang sudah terbakar dan agak sedikit menyulitkan,” jelasnya.
Sejak malam tadi tim DVI di Rumah Sakit Bhayangkara telah mengidentifikasi 4 jenasah korban orang dewasa yang dibawa dari Oksibil. Keempat jenasah ini diklaim masih utuh, namun kondisinya hangus.
Mulai pagi ini, sebanyak 47 kantong jenasah akan mulai digeser ke Jayapura dan selanjutnya dilakukan tim identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.
Ada sebanyak delapan ahli forensik yang menangani proses identifikasi, tiga ahli forensik diantaranya dari Mabes Polri dan lima orang dari Polda Papua.
Editor: Agus Luqman