KBR, Jakarta - Kepala Kepolisian Indonesia, Badrodin Haiti
menginstruksikan bawahannya untuk menjaga empat kantor KPU di daerah
yang pilkadanya ditunda. Kata dia, keempat daerah tersebut berpotensi
akan terjadi konflik mengingat ada indikasi ketidakpuasan pendukung
calon kepala daerah yang sudah mendaftar kepada KPU daerah. Selain itu, kepolisian juga bakal mengerahkan intelijen untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Keempat daerah tersebut adalah, Kabupaten
Tasikmalaya di Jawa Barat, Kabupaten Blitar di Jawa TImur, Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat, serta Kabupaten Timor
Tengah Utara di Nusa Tenggara Timur.
“Ya
pengamanan itu dilihat dari ancamannya, kalau ancamannnya tentu sampai
selesai. Kalau misalnya belum ada Pelaksana Tugasnya, kalau misalnya
ancamannya kita deteksi tidak terlalu tinggi kita kurangi, penjagaan itu
kita sesuaikan dengan ancaman. (Bentuk ancaman yang sudah terdeteksi
pak?) Kan misalnya kalau kamu daftar jadi calon bupati kemudian sudah
siap semuanya. Biaya sebagian sudah keluar kira-kira kamu kecewa tidak?” Ujarnya kepada wartawan di Kantor PTIK 9 (12/8/2015).
Kepala Kepolisian
Indonesia, Badrodin Haiti juga menginstruksikan kepolisian tingkat
provinsi dan kabupaten kota untuk memberikan pengaman kepada calon
kepala daerah apabila diperlukan. Terutama untuk daerah-daerah yang
rawan konflik dan kekerasan.
Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum resmi menunda pemilihan kepala daerah di empat daerah. Empat daerah tersebut adalah Kota Mataram, Kabupaten Timur Tengah Utara, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Blitar. Penundaan lantaran hingga kemarin waktu terakhir tiga hari perpanjangan pendaftaran, tetap hanya ada calon tunggal.
Editor: Rony Sitanggang