KBR, Jakarta- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menilai,
nilai rupiah yang fluktuatif belakangan ini lantaran kurangnya aliran
modal masuk (capital inflow) ke Indonesia. Itu sebabnya, menggenjot
investasi dari dalam dan luar negeri menjadi salah satu fokus jangka
pendek di masa awal jabatannya.
Selain itu, dua prioritas lainnya adalah persoalan pangan dan inflasi.
Termasuk di dalamnya terkait stabilitas harga daging. Kementeriannya juga akan mendorong penyerapan APBN untuk pembangunan infrastruktur.
Sebab stimulus dari fiskal akan menuntaskan masalah pangan.
"Satu
adalah persoalan tentang pangan yang kaitannya tentu dengan inflasi.
Tentu juga kaitannya dengan masalah kekeringan, nanti di dalamnya kan
juga bicara soal harga daging dan sejenisnya. Barangkali yang mendesak
juga itu tentu soal fiskal, terkait penerimaan dan pengeluaran APBN.
Tapi yang masih terkait dengan APBN adalah soal investasi. Investasi itu
menyangkut juga capital inflow. Kenapa capital inflow, karena
sebenarnya sekarang ini kita kekurangan capital inflow itu sebabnya
mengapa kurs kita fluktiatif," jelas Darmin Nasution, Kamis (13/8/2015).
Presiden
Joko Widodo menghendaki kerja pemerintahannya lebih cepat, khususnya di
bidang ekonomi. Untuk itu, ia mengganti tiga menterinya di bidang
tersebut. Yaitu Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordiantor
Kemaritiman serta Menteri Perdagangan.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Jokowi merasa perlu melakukan terobosan bagi percepatan kerja kabinet menghadapi persoalan ekonomi global. Darmin Nasution menduduki kursi Menko Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.
Editor: Malika