KBR, Jakarta - LSM Pusat Analisis Anggaran atau Center for Budget Analysis (CBA) mendesak DPR mengawasi
dana pembelian alat utama sistem persenjataan (Alutsista) di Kementerian
Pertahanan (Kemenhan). Direktur LSM tersebut, Uchok Sky Khadafi
mengatakan, lembaganya menemukan beberapa modus korupsi pembelian
alutsista dan menengarai ada indikasi korupsi di sana. Modusnya antara
lain, melakukan alokasi anggaran setelah alutsista itu ada di tanah air
dan melakukan praktik kecurangan saat tender.
"Tiba-tiba
mereka baru beli, baru tahun 2014 kemarin dianggarkan. Seharusnya kalau
mau beli alutsista itu, direncanakan dianggarkan dulu, kemudian meminta
persetujuan DPR baru mereka beli.Ini tiba-tiba mereka beli. Ini mereka
seperti mau cari keuntungan itu modus pertama. Modus kedua, pembelian
helikopter anti kapal selam yang ikut tender itu hanya dua vendor,"
jelas Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi kepada
KBR, Minggu (2/8/2015).
Uchok Sky Khadafi juga mendesak Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu mencopot pejabat tingkat eselon di lembaganya
karena diduga terkait praktik korupsi pembelian alutsista. Kata dia,
pejabat tingkat eselon di Kemenhan merupakan orang lama yang seharusnya
diganti dengan orang-orang berkualitas.
Editor: Malika