Tangkal Paham ISIS, Ini Anjuran Menag

KBR, Jakarta - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin meminta organisasi Islam lebih gencar mendakwahkan Islam yang moderat dan toleran. Hal ini untuk mencegah paham radikal ISIS masuk ke warga muslim Indonesia.

Lukman meminta para ulama lebih bersungguh-sungguh memelihara nilai ke-Islaman yang sesuai dengan Indonesia yang kebhinekaan. Pihaknya akan segera berkomunikasi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai kumpulan organisasi Islam.

"Untuk bisa lebih mengintensifkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Jadi mendakwahkan Islam dalam pengertian yang sebenarnya. Yaitu mengajak, merangkul, mengayomi semua kalangan dengan cara-cara yang penuh hikmah, dengan cara-cara kebaikan," ujar Lukman ketika dihubungi KBR, Jumat (1/8) sore.

Lukman juga menilai gerakan ISIS radikal karena menggunakan kekerasan dalam aksinya. Kata Lukman, paham ISIS tidak sesuai dengan budaya Islam di Indonesia.

Gerakan Negara Islam Irak dan Syiria (ISIS) juga masuk ke Indonesia. Sebagian tentara ISIS adalah warga negara Indonesia. Di situs video Youtube juga ada video ajakan untuk warga Indonesia bergabung dengan tentara ISIS.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mencatat ISIS sudah dua kali deklarasi di Jakarta Selatan. Lukman meminta tokoh agama kembali pada nilai-nilai Islam yang sudah berakar lama.

"Islam yang moderat, penuh toleransi, mengajak pada kedamaian. Itulah yang sejak dulu diajarkan para guru dan orang tua kita, bahkan oleh wali songo. Itulah Islam yang mengindonesia," katanya.

Lukman mendukung ide menjerat pengikut gerakan ISIS ke ranah hukum. Kata Lukman, aksi-aksi pengikut ISIS di Indonesia telah menghina Pancasila sebagai simbol negara. Kata dia, aksi pengikut ISIS sudah melampaui kebebasan berpendapat meski berlangsung damai.

"Itu kan mereka sudah men-toghut-kan Pancasila. Di depan umum mencerca pancasila, menyalah-nyalahkan Pancasila. Pancasila kan dasar negara kita, ideologi kita, itu yang menyatukan kita. Kalau di muka umum dicerca seperti itu, ya menurut saya itu persoalan serius. Menyebarluaskan paham yang bertentangan dengan Pancasila itu tidak bisa dibenarkan menurut paham saya," kata Lukman.

Lukman menyatakan menyerahkan semua proses hukum ke kepolisian dan pengadilan. Kata dia, proses hukum ini harus dilakukan secepat mungkin.

Editor: Pebriansyah Ariefana