KBR, Jakarta – Tingginya resiko yang dihadapi pemimpin KPK diduga menjadi sebab sepinya pendaftaran calon pemimpin lembaga anti-rasuah tersebut. Pengamat Korupsi Wayan Titip mengatakan, ketatnya aturan berperilaku bagi pemimpin KPK juga diduga menjadi sebab kurang diminatinya jabatan pemimpin KPK saat ini.
" Penuh dengan ancaman bagi dirinya sendiri, maupun bagi keluarganya. Anti sosial, artinya setelah menjadi komisioner KPK, tidak boleh menghadiri rapat-rapat, kumpul-kumpul dengan teman-teman, itu tidak boleh. Ini betul-betul mahkluk yang terisolir dari masyarakat," ujar Wayan kepada KBR.
Wayan Titip menambahkan, opsi jemput bola yang akan dilakukan KPK adalah alternatif yang bagus. Namun Pansel harus lebih cermat memilih calon pimpinan KPK yang akan dituju.
Sejak pembukaan pendaftaran pimpinan KPK pada pekan lalu, baru ada dua orang yang mendaftarkan. Padahal Pansel akan menutup pendaftaran tersebut 3 September mendatang. Pendaftaran ini dibuka untuk menggantikan posisi Busyro Muqoddas yang akan pensiun 10 Desember mendatang.(Baca: KPK Mencari Calon Pengganti Busyro Muqoddas)
Editor: Sutami