SBY Sebut 71 Juta Rakyat Nikmati PNPM Mandiri dan KUR

KBR, Jakarta – Susilo Bambang Yudhoyono akan lengser dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia. Sebelum lengser, Presiden membanggakan program-program yang dia buat selama  10 tahun berkuasa.

Dua program yang dianggap berhasil menurut SBY adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan atau PNPM Mandiri Pedesaan dan Kredir Usaha Rakyat (KUR). Total 71 juta rakyat Indonesia menikmati dua program itu.

“Pelaksanaan PNPM Mandiri, misalnya, mengalami perkembangan pesat dan saat ini setidaknya lebih dari seperempat penduduk Indonesia, sekitar 60 juta jiwa baik di perdesaan maupun di perkotaan telah menikmati manfaat dari program ini, serta menjalani kehidupan ekonomi yang lebih mandiri. Di ribuan lokasi program PNPM, rakyat menentukan sendiri kegiatan ekonomi yang ingin di-lakukannya, menentukan anggaran yang diperlukan dari dana PNPM dan mempertanggung-jawabkannya secara akuntabel,” jelas SBY di pidato kenegaraannya di Sidang DPR/MPR/DPD Senayan Jakarta, Jumat (15/8).

Sementara untuk KUR, ada 11 juta rakyat yang menikmati kredit di program itu untuk mengembangkan usahanya. KUR ini diklaim SBY sebagai usaha pengurangan kemiskinan.

“Kita terus memperbaiki pola penyaluran KUR, dan jumlah bank penyalur KUR terus ditambah dari semula 6 bank menjadi 33 bank. Sehingga jangkauan kredit yang disalurkan kepada UMKM dan koperasi juga terus meningkat. Selama tujuh tahun terakhir penyaluran KUR telah mencapai lebih dari Rp150 triliun dan diterima oleh sekitar 11 juta debitur, dengan tingkat kredit macet atau Non-Performing Loan hanya sebesar 4 persen,” kata SBY.

“Ini bukti yang nyata bahwa jika rakyat kita mendapatkan peluang dan bantuan untuk mengubah nasibnya, maka mereka akan berusaha keras untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan tersebut,” lanjut SBY.

Program pengentasan kemiskinan lain yang diklaim SBY berhasil selama 10 tahun dia memerintah adalah Program Keluarga Harapan. Program ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia, utamanya melalui pendidikan dan kesehatan, pada kelompok masyarakat sangat miskin.

“Lebih dari 3 juta keluarga sangat miskin di 318 kabupaten dan kota telah terbantu oleh program ini,” jelasnya.

Editor: Pebriansyah Ariefana