KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menegaskan menolak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Dalam wawancara yang diunggah ke situs berbagi, Youtube, ia mengatakan, alasan menaikkan harga BBM bersubsidi lantaran APBN dalam tekanan tidak masuk akal. Sebab, fakta menunjukkan bahwa harga minyak dunia cenderung turun. Selain itu, penaikkan harga BBM juga bakal berdampak ke rakyat kecil.
"Oleh karen itu saya punya pandangan berbeda. Kalau kita naikkan BBM tahun ini, beban rakyat terlalu berat. Kasihan mereka. Tetapi saya juga terus memantau perkembangan. Apabila tujuh minggu ke depan ada perubahan dramatis, harga minyak meroket, dan kalau tidak naikkan BBM, APBN kita jebol akan saya naikkan. Tapi sebaliknya, (saat ini-red) harga minyak cenderung turun," tegasnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengklaim, postur RAPBN 2015 dibuat fleksibel sehingga dapat memudahkan pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga menolak disebut membebani pemerintahan selanjutnya lantaran tidak mau menaikkan harga BBM.
Sebelumnya sejumlah kalangan termasuk presiden terpilih, Joko Widodo meminta Presiden SBY menaikkan harga BBM. Ini karena defisit anggaran yang terlalu besar dianggap bisa membebani kinerja pemerintahan selanjutnya. Dimana anggaran akan habis untuk subsidi BBM.
Editor: Quinawaty Pasaribu