Bagikan:

Saksi Ahli: Anas Terima Hadiah Tetap Melanggar Hukum Pidana

KBR, Jakarta - Saksi Ahli hukum pidana yang memberikan kesaksian di persidangan bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan pemberian hadiah dalam bentuk apapun kepada penyelenggara negara termasuk melanggar hukum.

NASIONAL

Kamis, 28 Agus 2014 18:03 WIB

Saksi Ahli: Anas Terima Hadiah Tetap Melanggar Hukum Pidana

marzuki alie, hambalang, anas, korupsi

KBR, Jakarta - Saksi Ahli hukum pidana yang memberikan kesaksian di persidangan bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan pemberian hadiah dalam bentuk apapun kepada penyelenggara negara termasuk melanggar hukum.

Hal ini berkaitan dengan penerimaan fasilitas mobil yang diterima Anas. Menurut Ahli Hukum Pidana dari Universitas Gajah Mada, Edward Omar Sharif, hal tersebut dapat dipidanakan karena menfaatkan jabatan dan kewenangan. Selain itu, anggota DPR meskipun belum dilantik juga bisa dikenakan delik pidana bila menerima hadiah dalam menjalankan tugasnya.

"Saya dalam konteks pidana menyatakan itu tetap salah. (Anas: bukan konteks itu prof. Jadi, gini misalnya seseorang ditunjuk terima Rp 1000 dan 5 dolar, ternyata uang Rp 1000 dan 5 dolar itu tidak diterima?) Intinya gini, apa yang didakwakan, dakwa itu kan tidak serta merta demikian, harus ada suatu uraian cerita, harus ada hubungan kausalitas antara satu dengan yang lain sampai pada kesimpulan si A itu dia memenuhi unsur delik," kata Edward di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (28/8).

Edward Omar Sharif menambahkan pejabat negara maupun anggota DPR yang menyalahgunakan wewenangnya selama bertugas dapat dikenakan pasal 12a dan b serta pasal 11 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi.

Hari ini Anas kembali menjalani sidang kasus dugaan korupsi proyek gedung olahraga di Hambalang. Anas didakwa menerima hadiah sebagai  mobil Toyota Vellfire, uang senilai Rp 116 miliar dan USD 5,2 juta.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending