Polisi: Dua WN Perancis yang Ditangkap di Papua Bukan Jurnalis

KBR, Jakarta - Polisi menegaskan kedua orang berkebangsaan Perancis yang ditangkap di Papua bukan berprofesi sebagai jurnalis.

Juru Bicara Kepolisian Papua Sulistyo Pudjo mengatakan, saat ditangkap keduanya hanya mengaku berprofesi sebagai mekanik dan guru. Saat diperiksa, mereka juga tidak bisa menunjukkan identitas yang membuktikan profesi jurnalis berupa kartu pers.

"Sejak awal mereka mengaku sebagai mekanik dan guru. Jangan terus bilang jurnalis. Setelah ditangkap, baru suratnya muncul dari Prancis dan menyatakan mereka sebagai jurnalis. Tapi itu dikirimnya setelah dia resmi menjadi tersangka. Setiap jurnalis kan semestinya membawa dokumen apabila ingin meliput. Ibarat orang tidak punya SIM menyetir mobil, tertangkap, baru bikin SIM," tegasnya.

Ia menambahkan, oleh Dinas Imigrasi setempat, mereka dinyatakan melanggar keimigrasian. Mereka dianggap menyalahgunakan dokumen perjalanan yaitu paspor dan visa.

Sedangkan oleh kepolisian, mereka dinyatakan membantu kelompok bersenjata di Papua dan dikenakan pasal makar. Sebelumnya, kedua warga asal Perancis, Thomas Charles Dandois dan Louise Marie Valentine Bourrat ditangkap Kepolisian Papua.

Menurut polisi, saat ditangkap, awalnya mereka mengaku sebagai turis, tetapi setelah dimintai keterangan lebih lanjut pasangan ini mengaku sebagai jurnalis, meskipun mereka berada di Papua menggunakan visa turis.

Editor: Pebriansyah Ariefana