Bagikan:

Pola Belanja Masyarakat Indonesia Berubah

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, pola belanja masyarakat Indonesia sudah mulai berubah dalam lima tahun terakhir. Pasar tradisional atau pasar rakyat lebih sering didatangi untuk membeli barang yang spesifik dan tidak ada di pasar m

NASIONAL

Selasa, 05 Agus 2014 17:24 WIB

Author

Sefiana Putri

Pola Belanja Masyarakat Indonesia Berubah

belanja, pasar tradisional

KBR, Jakarta – Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan, pola belanja masyarakat Indonesia sudah mulai berubah dalam lima tahun terakhir. Pasar tradisional atau pasar rakyat lebih sering didatangi untuk membeli barang yang spesifik dan tidak ada di pasar modern. 


Sementara untuk kebutuhan standar yang digunakan sehari-hari, masyarakat cenderung memilih untuk berbelanja di pasar modern. Menurut Bayu, pergeseran ini tidak akan mengganggu keberadaan pasar rakyat selama pemerintah terus melakukan pengawasan dan perencanaan yang matang.

 

“Dalam hal ini strategi Kementrian Perdagangan utamanya adalah justru mendorong supaya pasar-pasar rakyat bisa lebih baik. Disamping, tentu kita juga tingkatkan pengawasan dan perencanaan supaya tidak sampai terjadi persaingan yang tidak sehat,” kata Bayu. 


“Misalnya, sudah ada peraturan mengenai tata ruang, kalau ada pasar rakyat dalam jarak tertentu tidak boleh ada pasar swalayan atau pusat belanja dan yang mengawasi adalah pemerintah daerah karena sifatnya lokal.” 

 

Bayu menambahkan, pasar rakyat masih dibutuhkan oleh masyarakat. Adanya perubahan pola perilaku ini justru harus menjadi dorongan bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pasar rakyat. Mulai dari infrastruktur pasar hingga kualitas barang yang dijual harus ditingkatkan agar bisa menyamai kualitas pasar modern. 


Pergeseran pola belanja masyarakat dari pasar rakyat ke pasar modern merupakan salah satu penyebab rendahnya inflasi bulan Juli yang bertepatan dengan bulan puasa. Tahun ini tingkat inflasi di bulan puasa hanya mencapai angka 0.93 persen, lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi bulan puasa tahun lalu yang mencapai angka 3.29 persen. 


Editor; AntoniuS Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending