KBR, Jakarta- Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya mampu tumbuh pada angka 5, 2 persen. Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan angka tersebut paling realistis mengingat Indonesia tak akan dapat lepas dari pengaruh perlambatan ekonomi global.
Bahkan bulan ini IMF merevisi kembali perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang hanya mencapai 3, 4 persen. Target pertumbuhan ekonomi 5, 5 persen dapat tercapai jika dalam semester II dilakukan ekspansi ekonomi yang signifikan. Selain itu daya beli masyarakat yang saat ini tumbuh hampir 5, 6 persen dapat dipertahankan.
“Daya beli masyarakat kita masih menjadi kontributor utama dari pertumbuhan ekonomi kita dan lebih besar kuartal ini dari pada kuartal yang lalu. Begitu juga masalah investasi ternyata menjadi faktor. Yang negatif adalah belanja pemerintah dan ekspor minerba,” kata Chairul Tanjung
Meski begitu pemerintah menyatakan tak akan merevisi target pertumbuhan dalam APBN mengingat itu terkait dengan postur anggaran.
Chairul menyebut penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal dua yang hanya mencapai 5, 12 persen antara lain pengaruh perlambatan ekonomi global, penurunan belanja pemerintah, penurunan besaran ekspor tambang.
Editor: AntoniuS Eko
